TOLERANSI ADALAH MEMBIARKAN
Saat umat agama lain merayakan ibadah agama mereka, kita membiarkannya, menghargainya, bahkan membantu mengamankan pelaksanaannya jika perlu.
Namun jika kita ikut merayakan ibadah agama lain, itu BUKAN toleransi namanya.
Mengucapkan SELAMAT NATAL memang terkesan sepele. Itu hanya sekadar ucapan.
Namun di balik itu, terselip sebuah makna yang sifatnya SANGAT PRINSIP. Sebab ini menyangkut hal paling penting dalam ajaran Islam, yakni Aqidah.
Aqidah itu ibarat nyawa bagi seorang Muslim. Jika aqidah sudah tergadai, maka keislaman kita pun mati, atau setidaknya sekarat.
Mengapa ada unsur aqidah di dalam ucapan Selamat Natal? Karena bagi umat Nasrani, Natal adalah ibadah untuk merayakan "Kelahiran Tuhan Yesus". Padahal di dalam Islam, Yesus atau Isa bukanlah tuhan. Dia hanya manusia biasa yang diangkat sebagai Rasul oleh Allah.
Mengucapkan Selamat Natal sama artinya kita mengakui ketuhanan Yesus, sama artinya kita setuju bahwa Yesus lahir tanggal 25 Desember. Padahal menurut sejarah, 25 Desember BUKAN tanggal lahir Nabi Isa (bahkan banyak umat Kristen sendiri yang telah mengetahui hal itu).
Banyak cara untuk hidup damai penuh toleransi dengan teman dan saudara kita yang nonmuslim. Namun khusus untuk mengucapkan Selamat Natal, MAAF KAMI TAK BISA.
Makasih gan infonya :D
BalasHapusJangan lupa comment balik gan
Sama-sama gan
Hapusohh gitu, baru ngerti ane, nice info (y)
BalasHapusSama-sama gan.
HapusSaya setuju dengan bang Jurjani, memang ini masalahnya bukan masalah toleransi, namun masalah akidah. menggunakan atribut natal juga termasuk kedalam masalah akidah. -Ghufron Fikrianto
BalasHapusBetul.jangan gunakan atribut natal karena juga masuk ranah akidah.
Hapussaya seorang Kristiani dan saya menerima tolenir dari anda. Memang saya sudah diberitahu karena lingkungan sekitar saya juga mayoritas Muslim.
BalasHapusTerima kasih jika anda memahami sikap kami
Hapushttp://balaeinformasi.blogspot.co.id/2015/12/cara-mudah-mendapatkan-pulsa-dari.html
BalasHapusTerima kasih kunjungannya ganti.
Hapus